❤️ Update: Sejak April 2021, Bali memiliki layanan LISA (Love Inside Suicide Awareness) Helpline di nomor 081 1385 5472. Layanan yang tersedia 24/7 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, berusaha menghentikan keinginan seseorang untuk mengakhiri hidup.


Semua bermula dari sebuah lagu berjudul “1-800-273-8255 ” dari Logic. Awalnya saya pribadi tidak terlalu peduli dengan lagunya, tapi semakin sering mendengar dan meresapi liriknya, saya sadar bahwa lagu ini berusaha menceritakan sesuatu.

Apalagi lagu ini mendapat apresiasi yang sangat luar biasa dalam ajang MTV VMAs 2017.

Setelah seharian melakukan riset via Internet, saya menemukan beberapa fakta dan data yang cenderung mencemaskan.

  • Pertama, “1-800-273-8255” bukan sembarang angka, tapi itu merupakan hotline dari National Suicide Prevention Lifeline atau lebih dikenal sebagai Lifeline, sebuah layanan memberikan konsultasi dan bantuan bagi mereka yang punya keinginan untuk bunuh diri di Amerika Serikat.
  • Kedua, bunuh diri merupakan penyebab nomor 2 kematian dini (ada data yang mengatakan nomor 3) pada orang-orang berusia 10 – 24 tahun.
  • Ketiga, penyebab seseorang punya keinginan untuk bunuh diri sangat-sangat beragam, mulai dari yang dirasa orang lain sebagai masalah ‘sepele’ hingga beban psikologi yang benar-benar berat.
  • Keempat, Indonesia sebenarnya memiliki hotline serupa dengan Lifeline di Amerika Serikat yaitu hotline 500-454 yang sudah ada sejak 2010 dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan, tapi entah kenapa, kalau tidak karena riset untuk menulis artikel ini, saya tidak akan tau. Dan kabar terbarunya, layanan ini sudah di nonaktifkan pada 2014 karena dianggap “tidak efisien”. WTF!
  • Kelima, menurut data dari WHO bahwa tahun 2012, jumlah orang yang melakukan bunuh diri di Indonesia berada pada angka 10.000 orang, naik 2 kali lipat dari data tahun 2010. Sementara dari data BPS, tahun 2015, ada lebih dari 800 kasus yang tercatat, kemungkinan ini karena banyaknya kasus yang tidak dilaporkan.
  • Keenam, Bali, provinsi dimana saya lahir, tinggal dan tumbuh besar, selalu menempati 5 besar secara nasional dalam angka kasus bunuh diri. Dan ini bukan sesuatu yang harus dibanggakan bahkan sangat mencemaskan.

Saya pribadi belum punya cukup pengalaman hidup untuk berbicara tentang hal ini lebih jauh. Saya belum pernah memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mengakhiri hidup, saya beruntung banget punya keluarga dan para sahabat yang selalu ada, apapun masalah yang saya hadapi.

Menyalurkan segala bentuk emosi yang tidak terungkap lewat bermain game, berbicara dengan orang lain dan tentu saja menulis, semua itu masih menyelamatkan saya dari berpaling ke keinginan tersebut.

Tapi, saya tahu, di luar sana, bahkan mungkin orang-orang yang saya kenal dan temui bisa saja memiliki keinginan itu.

Maka, saya selalu berusaha melakukan apa yang bisa saya lakukan; menyapa, tersenyum dan mengajak bicara. Saya pernah mendengar cerita ini, tapi entah dari mana, kira-kira seperti ini :

Ketika masa SMA, ada seorang anak yang selalu di bully dan sepertinya tidak memiliki teman. Aku mengenalnya, tapi karena tidak pernah satu kelas, aku tidak bisa sering berbicara dengannya. Tapi, setiap pagi, aku selalu menyapanya di gerbang sekolah. Selama 3 tahun, jika aku bertemu dengannya di gerbang sekolah, aku selalu menyapanya.

Hari ini, 10 tahun kemudian, dia datang kembali menemuiku dan mengucapkan terimakasih bahwa apa yang ku lakukan telah menyelamatkannya. Karena, pada suatu hari diantara 3 tahun tersebut, dia punya keinginan yang sangat besar untuk melakukan bunuh diri, tapi karena pagi itu aku menyapanya dan mengajak bicara, dia kembali menemukan keberaniannya untuk menjalani hidup.

See… Bahwa hal-hal baik sederhana yang bisa kita lakukan bisa berdampak lebih besar dari yang bisa kita duga. Jadi, tulisan ini punya dua arah :

Pertama, bagi kalian yang punya keinginan untuk bunuh diri, saya punya satu kalimat, bukan “Jangan lakukan” tapi “Coba pikirkan kembali”.

Saya tidak tahu apa masalah yang kalian hadapi, saya tidak tahu apakah ada hal yang bisa mengobati atau menyelesaikannya. Tapi, “Coba pikirkan kembali” dan “Bicaralah”.

Hubungi dan bicaralah dengan orang yang paling kamu percaya, atau jika memerlukan konsultasi dengan profesional, bisa mendatangi Puskesmas atau rumah sakit yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Atau, jika kalian kebetulan berada di Bali, bisa menghubungi LISA Helpline: 081 1385 5472.

Kedua, bagi kalian yang merasa belum memiliki keinginan tersebut. Tetaplah lakukan apa yang kalian sukai, dekatkan diri pada orang-orang terkasih dan kepada-Nya dan perhatikanlah sekitar kalian.

Orang-orang yang kalian kenal mungkin saja memiliki keinginan untuk mengakhiri semuanya; sapa dia, tanyakan kabarnya dan jadilah pendengar yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *