Hobi Baru: Kamera Analog
Bulan Desember 2024, saya tiba-tiba ingin punya hobi baru. Setelah beberapa menit, akhirnya memutuskan kalau hobi baru ini adalah analog photography.
- Cari dimana bisa 'cuci' film... Ketemu! Ojisan Film Lab Bali
- Beli kamera dan film sekalian di tempat yang sama. Lanjut!
Mencoba menghabiskan satu roll film untuk foto random, dan hasilnya... Semua fotonya rusak!
Kenapa? Karena saya dengan 'cerdas'-nya tidak membaca apa yang harus dilakukan jika roll film sudah habis dan malah membuka kamera sebelum film roll digulung kembali. [note: saya belum tau awalnya masalahnya adalah ini]
Walau sudah menghabiskan 1 roll film yang harganya tidak bisa dibilang murah, saya belum menyerah. Saya beli kamera baru, roll film baru dan mencoba lagi.
Kebetulan juga di Desember ada festival di dekat kantor yaitu Denpasar Festival 2024, pas banget gitu momennya.
Membawa kamera ke Denpasar Festival dan memfoto beberapa momen dan lokasi. Tapi, saya harus menunggu hingga akhir Januari untuk akhirnya ingat untuk scan & develop film ini. Hasilnya? Tidak mengecewakan!
Fotonya sih sebenarnya "biasa aja", tidak ada yang istimewa. Tapi, keterbatasan jumlah foto yang bisa diambil dan tidak bisa mengatur apapun (cuma bisa point & click) membuat setiap foto jadi lebih berharga.
Dan entah kenapa, ada emosi-emosi yang hanya bisa ditangkap oleh kamera analog