Cara Mengingat Hidupmu dengan Lebih Baik

Ada satu pertanyaan yang mengawali pembuatan tulisan ini.

Bagaimana cara mengingat hidupmu dengan lebih baik?

Pada dasarnya, otak manusia memang luar biasa, tapi tidak semua orang bisa mengingat setiap momen dalam hidupnya dengan jelas.

Coba ingat apa yang terjadi pada 21 April 2011 lalu, kalau tidak ada momen khusus, maka kemungkinan besar kamu tidak akan ingat apa yang terjadi hari itu.

Untungnya, otak manusia hanya perlu satu trigger; satu foto/video, aroma atau nada/suara untuk memberikan nostalgia tentang keseluruhan momen yang pernah dialaminya.

Tapi sayangnya, kebanyakan orang mendokumentasikan hidup untuk kebutuhan sosial media saja. Jadi, yang dimiliki hanya video/foto momen ketika jalan-jalan, makan-makan dan hari bahagia.

Padahal momen saat sedang tidak baik-baik saja juga bisa memberikan pelajaran; untuk diri di masa depan, untuk anak dan mungkin untuk orang lain.

Manfaat Mendokumentasi Hidup

Bayangkan saat kamu memiliki seorang anak dan dia meminta saran saat mengalami patah hati pertamanya.

Hal biasa memang saat anak meminta saran dari orangtuanya. Orangtua akan memberi saran berdasarkan pengalamannya hingga mungkin menambahkan “Jangan ulangi kesalahan yang mama/papa lakukan dulu.

Tapi, coba ingat lagi saat kamu masih berusia belasan, apakah percaya 100% dengan saran dari orangtua? Tidak!

Kenapa? Karena perbedaan usia dan masa, sehingga sulit untuk menautkan diri dengan cerita mereka.

Sekarang, bayangkan bagaimana kalau saran itu justru datang dari orangtua, tapi saat mereka masih berusia 20 tahunan.

Usia yang masih cukup muda sehingga seorang berusia belasan bisa menautkan hidupnya tapi cukup tua untuk memiliki lebih banyak pengalaman.

Hal ini mungkin mustahil di masa lalu, tapi sangat mungkin di masa sekarang. Karena hampir setiap orang membawa perekam video berkualitas HD di kantongnya.

Pelajaran untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Ambil contoh ketika momen patah hati tadi. Saat kamu pertama kali merasakan patah hati, rekam tentang apa yang kamu rasakan.

Momen ketika benar-benar merasa hancur, jatuh dan mungkin merasa bahwa tidak akan pernah mencintai orang lain lagi.

Lalu, ketika berhasil move on dari perasaan tersebut. Rekam lagi… Rekam tentang apa yang kamu rasakan dan pelajaran apa yang didapatkan.

Jika suatu hari, pandangan soal asmara berubah, rekam lagi. Rekam saat merasa bahwa asmara hanya buang-buang waktu, rekam jika merasa asmara membuatmu jadi individu yang lebih baik.

Bayangkan bagaimana rasanya jika 5, 10, 20 tahun dari sekarang, kamu menonton video itu lagi. Atau menunjukan video tersebut pada anak sendiri saat dia sedang mengalami hal yang sama.

Atau, jika memang merasa ceritanya harus didengar, bagikan kepada publik tanpa mengharapkan penonton/pendengar.

Mungkin, seorang anak di seberang lautan sana atau yang ada jauh di masa depan merasa bahwa ceritamu adalah satu-satunya yang tertaut dengan keadaan mereka.


Bagaimana Memulai Mengingat Hidup dengan Lebih Baik?

Satu Detik Tiap Hari

Rekam satu detik setiap hari selama hidup lalu jadikan dalam satu video.

Kenapa video satu detik? Karena trigger visual seperti foto/video adalah yang paling ampuh untuk sebagian besar orang dalam mengingat sebuah momen.

Untuk mengingat satu hari, tidak diperlukan video berdurasi panjang, cukup satu detik video untuk memantik nostalgia.

Agar bisa bernostalgia dengan konser yang pernah kamu datangi, tidak perlu dengan menonton rekaman keseluruhan konsernya kan?

Awalnya, kamu akan selalu merekam sesuatu yang ‘menarik’ bahkan sengaja melakukan sesuatu yang ‘menarik’ tapi lama-kelamaan, kamu akan selalu menemukan momen ‘menarik‘ itu secara alami.

Merekam 1 detik di saat-saat bahagia memang mudah, tapi merekam 1 detik video di hari-hari terburuk akan terasa sangat sulit.

Percayalah, merekam satu detik video di hari terburuk akan membuatmu mengapresiasi hari-hari terbaik dengan lebih dalam.

Bagaimana memulainya? Bisa dengan bantuan aplikasi seperti 1 Second Everyday. Dalam lima tahun saja, kamu sudah punya video berdurasi 30 menit.

Satu Foto Mewakili Satu Momen

Dalam videonya yang berjudul How to Remember Your Life, Johnny Harris, seorang jurnalis dan Youtuber membagikan bagaimana dia menghapus banyak foto di ponselnya untuk bisa benar-benar mengingat momen dalam hidup.

Bagaimana dia melakukannya?

  1. Sehari sekali, buka galeri/Google Photos/Apple Photos di komputer atau ponsel.
  2. Temukan foto-foto yang mewakili satu momen, pilih 1-3 foto paling mewakili momen tersebut.
  3. HAPUS SEMUA FOTO/VIDEO LAINNYA.

Ini membuat setiap foto yang kita pilih untuk disimpan jadi lebih bermakna.

Harris juga membagikan bagaimana cara untuk mengingat hidup dengan lebih baik.

  • Foto sudah menyimpan informasi visual tentang momen yang ingin kita abadikan.
  • Setelah mengambil beberapa foto untuk sebuah momen, taruhlah kamera dan rasakan momen tersebut dengan semua panca indera.
  • Hirup bagaimana aroma tempatnya, dengarkan nada/suara dalam momen tersebut dan rasakan lingkungan sekitar. Rasakan semua rasa yang tidak bisa diabadikan oleh foto.
  • Setelah melewati momen tersebut, ingat untuk melakukan hal sebelumnya. Pilih beberapa foto yang dirasa paling mewakili, hapus sisanya.

Catatan dari Momen Dalam Hidup

Catatan disini sebenarnya bisa berbentuk video, tulisan atau audio.

Tapi, kembali lagi, visual adalah trigger terbaik untuk sebuah ingatan, jadi video adalah media terbaik untuk melakukannya.

Buat catatan/dokumentasi setelah mengalami sesuatu dalam hidupmu: pertama kali pacaran, waktu putus, ditolak saat melamar kerja, naik jabatan, ketika sadar ingin menikahi seseorang, rasanya menjadi orangtua dan sebagainya.

Seperti membuat daily vlog tapi tanpa perlu repot melakukan editing dan rekam ulang kalau salah bicara.

  • Duduk di depan ponselmu dan bicaralah, rekam apa yang benar-benar kamu rasakan selama kurang lebih 5 menit.
  • Bicara tentang: apa yang kamu rasakan, apa yang kamu harapkan, bagaimana perspektifmu tentang momen tersebut, apa yang akan kamu lakukan berbeda, apa yang kamu pelajari dan sebagainya.
  • Tanpa melalui proses editing, filtering dan sebagainya, upload sebagai private video di Youtube atau taruh di cloud storage pribadimu.

Dalam skenario terburuk, dokumentasimu tidak akan ‘membantu’ siapa-siapa selain dirimu dalam mengambil keputusan yang lebih baik, tapi setidaknya kamu akan memiliki sebuah harta karun yang bisa ditonton di usia tua nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *