Alasan Bisnis Saya Melakukan Niching Down
Tahun 2025, saya memutuskan untuk niching down digital marketing agency saya.
Istilah ini biasanya dipakai penulis atau kreator yang ingin mempersempit fokus ke segmen yang lebih spesifik. Jadi saya pinjam istilah ini.
Kenapa Niching Down?
Kondisi ekonomi. Baik di Indonesia maupun global sedang lesu. Perusahaan dan pemerintah lagi berhemat, termasuk potong anggaran marketing.
Tapi bukan berarti peluang hilang. Justru, tantangannya adalah: bisa tidak memberi hasil lebih baik, dengan budget yang lebih efisien (bukan berarti murah, ya).
Setelah tiga tahun berjalan, saya sadar satu hal: Mata Badai Studio paling efektif kalau fokus ke niche yang benar-benar spesifik. Dan itulah alasan utama kami mulai niching down.
Supaya Lebih Sederhana
Kami memilih untuk niching down berdasarkan lokasi, masalah, dan industri.
Lokasi: Daripada melayani seluruh Indonesia, kami akan fokus di Bali, khususnya area sekitar studio dalam radius tertentu. Produksi jadi lebih hemat, logistik lebih murah.
Industri: Kami hanya akan melayani industri yang benar-benar kami kuasai. Bukan berarti nggak mau belajar hal baru, tapi kami ingin hasil yang maksimal untuk semua klien. Bukan sekedar coba-coba.
Masalah: Kami akan fokus di satu hal: social media marketing. Layanan terbesar kami selama ini. Tapi bukan untuk branding atau sekadar awareness. Fokus kami: lead generation. Kami ingin klien dapat hasil nyata, bukan cuma angka reach atau engagement.