Review New Tales From The Borderlands
Review game New Tales from the Borderlands, bagus atau enggak?

Saya adalah penggemar game Telltale saat mereka masih 'jaya' di tahun 2012-2017 lalu. Salah satu game terbaik mereka menurut saya adalah Tales from The Borderlands.
Mereka berhasil membawakan sebuah cerita mengenai Borderlands, Pandora dan Vaulthunter dari sudut pandang yang berbeda!
Tales from The Borderlands dirilis pada 2014 lalu, bercerita tentang Rhys, seorang karyawan Hyperion dan Fiona, seorang 'penipu'. Gamenya menceritakan petualangan mereka menemukan Vault hingga menyelamatkan planet Pandora.
Delapan tahun kemudian, pada 21 Oktober 2022, New Tales from The Borderlands dirilis. Namun, ada beberapa perbedaan:
- New Tales from The Borderlands tidak lagi dibuat oleh Telltale melainkan langsung oleh Gearbox, pemilik IP Borderlands.
- Penulis untuk kedua seri ini tidak lagi tim yang sama. Walaupun Gearbox mengatakan beberapa 'alumni' dari Telltale juga ikut terlibat.
Sinopsis New Tales from the Borderlands
New Tales from the Borderlands bercerita tentang Anu, seorang ilmuwan jenius yang punya people skill jauh dibawah rata-rata, adik angkatnya Octavio, calon pengusaha yang tidak terlalu pintar dan Fran, seorang pemilik toko Froyo yang punya masalah mengontrol emosinya.
Game ini bercerita perjalanan ketiga karakter ini dari bukan siapa-siapa untuk berusaha menjadi sesuatu. Dipenuhi dengan petualangan di luar nalar khas Borderlands tapi juga cerita narasi yang menyentuh.
Review New Tales from the Borderlands
Cerita keseluruhan yang Menarik
Secara keseluruhan, cerita utama dari game ini sebenarnya sangat menarik. Membawa kita ke sisi lain dari dunia Borderlands yang selama ini dikenal.
Dibandingkan fokus ke petualangan ala Vaulthunter seperti game sebelumnya, game ini baru ini fokus pada karakter-karakter 'sampingan' di luar Vaulthunter yang kehidupannya juga penuh petualangan.
Game ini berhasil menunjukan bahwa 'orang biasa' pun berjuang untuk bisa bertahan hidup di tengah gempuran korporat, bandit dan hampir semua hal yang bisa membunuh mereka.
Performa yang Lebih Baik
Mungkin karena menggunakan game engine baru, performa dari New Tales from the Borderlands ini terasa jauh lebih mulus dan stabil dibandingkan game pertamanya.
Animasi setiap karakter terasa lebih hidup dan alami, ekspresi setiap karakter lebih terlihat jelas dan secara keseluruhan, performanya jauh lebih baik.
Setiap Karakter Membuatmu Merasa 'Peduli'
Dibandingkan game pertamanya, game ini memiliki banyak banget karakter baru. Karakter dari game lain Borderlands juga masih muncul sebagai narator atau karakter sampingan, tapi karakter baru yang hadir jumlah banyak banget!
Untungnya, hampir setiap karakter baru yang dimunculkan memiliki cerita latar bekalang yang cukup solid. Jadi hampir tidak ada karakter yang dibuat 'sekedar ada' hanya untuk memajukan jalan cerita.
Banyak juga karakter unik di game ini misalnya:
- Robot pembunuh yang mengalami krisis identitas karena tidak bisa melakukan hal lain selain membunuh targetnya.
- Senapan yang bisa bicara dan ingin melakukan balas dendam karena komandannya dibunuh.
- Pekerja seksi yang tidak pernah mau dibayar.
- Penjual taco yang punya hubungan 'terlalu intim' dengan tikus peliharaannya.
- Tentara perusahaan Tediore yang terobsesi dengan permainan Vaultlander.
Oh bicara tentang tentara perusahan Tediore, mereka secara keseluruhan adalah bagian paling menarik dalam game ini.
Kehadiran mereka membuat jalannya cerita terasa lebih intens, namun di sisi lain menjadi pengingat kalau ini adalah game di seri Borderlands yang selalu di luar nalar.
Sayangnya, game ini tidak 100% bagus. Ada banyak hal yang kurang saya sukai dari game baru ini, terutama dari segi pace cerita dan mekanisme permainan yang membuatnya terasa pasif banget.
Episode awal terasa lambat banget
Episode awal dari New Tales from the Borderlands terasa lambat banget, memang sih ini juga terjadi di hampir semua game-game naratif. Ini biasanya dilakukan supaya pemain punya waktu untuk mengenal karakter dan dunia game-nya secara lebih pelan.
Tapi, jujur aja, pace dari episode pertamanya atau setidaknya 30 menit pertama dari game ini lambat banget. Ini juga terasa makin lambat karena Gearbox memutuskan untuk menghilangkan 'hint' pilihan mana yang berdampak penting dan mana yang tidak. Dan ini membawa kita ke masalah kedua...
Semua Pilihan Penting = Pilihan Jadi Sedikit
Semua pilihan di game ini jadi terasa 'penting' dan akibatnya pilihan yang muncul terasa lebih sedikit dibandingkan game sebelumnya. Dampaknya, hampir semua pilihan jadi berjangka panjang atau instan terjadi, tidak ada pilihan yang memiliki dampak jangka pendek.
Ini... membuat masalah lain. Game ini terasa seperti menonton film dengan pilihan, kayak nonton salah satu episode Black Mirror di Netflix, kita terasa seperti punya pilihan padahal sebenarnya tidak.
Nah, kebetulan sebelum bermain game ini, saya sempat memainkan ulang Detroit: Become Human dan terasa banget perbedaannya.
Di Detroit: Become Human memang tidak diberitahu mana pilihan yang akan berjangka panjang dan mana yang tidak. Tapi setidaknya pilihan yang diberikan jauh lebih banyak dan setiap pilihan memberikan cabang yang berbeda-beda.
Apa dampak dari pilihan yang sedikit di game New Tales from The Borderlands? Ya, aksi yang lebih sedikit. Game ini terasa lebih sebagai sebuah 'refleksi' perjalanan setiap karakter.
Kebanyakan Mini-Game Tidak Berguna
Terakhir nih, game ini juga dipenuhi oleh banyak mini game yang sayangnya sebagian besar 'tidak berguna' atau 'sekedar ada'. Salah satu mini game yang saya pribadi suka adalah Vaultlanders, tapi sisanya hampir tidak ada.
Bahkan ada mini-game yang bisa di-skip, artinya... apapun yang kita lakukan, mini game ini wajib berhasil untuk memajukan jalan cerita. Padahal, bisa saja harusnya dibuat kalau mini gamenya gagal, maka cerita akan mengarah ke cabang yang berbeda tanpa membuat game over!
Kesimpulan
Game ini sebenarnya enggak jelek sih, tapi masih kalah jauh jika dibandingkan game pertamanya. Kalau bisa disimpulkan, ada lima hal yang menjengkelkan dari game ini:
- Pilihan yang sedikit - terlalu banyak cut scene.
- Quick-Time Event yang enggak ada deg-degannya sama sekali.
- Game yang overall terlalu mudah!
- Antagonis yang sulit dibenci
- Plot twist yang mudah ditebak
Buat kamu fans berat Borderlands atau game-game dari Telltale, saya sih menyarankan untuk menunggu hingga game ini diskon untuk membelinya.
Membelinya dengan harga penuh terasa kurang pantas dengan jumlah konten yang diberikan. Game ini punya charm-nya sendiri, tapi jangan berharap bisa semanis game pertamanya.