Tradisi Tahun Ajaran Baru dari Berbagai Negara di Seluruh Dunia

Di Indonesia, tahun ajaran baru biasanya dimulai pada bulan Juli setiap tahunnya. Untuk siswa yang masih menempuh pendidikan di jenjang yang sama, tahun ajaran baru berarti naik kelas, (mungkin) bertemu dengan teman baru dan mempersiapkan diri untuk ujian.

Namun, suasana berbeda biasanya dialami oleh siswa yang memasuki jenjang baru atau sekolah baru, mereka harus siap dengan tantangan baru, lingkungan baru dan tentu saja teman-teman baru.

Sayangnya, tahun ajaran baru di Indonesia umumnya menjadi periode dimana orangtua siswa harus mengeluarkan uang lebih untuk pembelian seragam, buku-buku dan keperluan sekolah lainnya.

Belakangan, pemerintah memang berusaha meringankan beban para orangtua sehingga semua anak Indonesia mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan, namun tidak jarang kita masih mendapat berita bahwa orangtua siswa harus berhutang atau menggadaikan barang-barang berharganya di waktu tahun ajaran baru.

Namun, bagaimana sebenarnya suasana tahun ajaran baru di negara-negara lain di seluruh dunia? Berikut ini beberapa diantaranya.

Tahun Ajaran Baru di Jerman

Tidak heran memang pendidikan di Jerman menjadi kompas bagi banyak negara di belahan dunia lainnya. Sebagai negara dengan kualitas pendidikan yang sudah baik, Jerman tidak memiliki ‘tradisi’ khusus di masa tahun ajaran baru.

Namun, bagi anak-anak yang baru memasuki jenjang sekolah dasar, maka mereka akan menerima kerucut dari kertas yang berisi permen dan perlengkapan sekolah seperti pensil, penghapus dan sebagainya.

Menurut ahli sejarah, ‘tradisi’ ini bukan untuk memberikan semangat bagi anak-anak namun memberikan tanda yang jelas bahwa anak-anak tersebut sudah memasuki masa sekolah.

Tahun Ajaran Baru di Jepang

Di Jepang, tahun ajaran baru dimulai pada bulan April (musim semi), saat ketika bunga Sakura sedang mekar di negeri tersebut. Jadi, para siswa akan berangkat sekolah ditemani bunga-bunga Sakura yang mekar di sepanjang jalan.

Para orangtua pun biasanya ikut bersemangat dengan mengantar anaknya ke sekolah dan mengambil foto anaknya yang berseragam sekolah dibawah pohon Sakura. Para siswa baru ini biasanya juga akan menerima ransel, meja belajar hingga ruangan belajar khusus di rumahnya dari orangtua mereka.

Sebuah upacara unik juga ada di Jepang, biasanya diadakan di gedung olahraga sekolah. Jadi, para siswa senior bersama orangtuanya duduk di barisan depan lalu memberikan tepuk tangan meriah pada barisan siswa baru yang masuk ke ruangan itu.

Tujuan upacara ini adalah untuk beramah tamah antara siswa lama dan baru. Biasanya ditutup dengan para siswa lama yang menyanyikan lagu wajib sekolah mereka.

Tahun Ajaran Baru di Russia

Di Russia, hari pertama sekolah merupakan sesuatu yang meriah. Para siswa baru dan orangtuanya akan berkumpul di luar sekolah untuk berfoto kemudian para siswa baru ini akan memberikan buket bunga pada para guru.

Pita-pita berwarna putih biasanya akan digunakan sebagai dekorasi dalam kegiatan ini dan juga digunakan untuk mengikat rambut bagi para siswi.

Sebuah tradisi bernama “Bel Pertama” bisa ditemukan di beberapa sekolah di Russia dimana seorang siswi akan digendong di pundak seorang siswa senior dan dimana siswi yang digendong akan diajak berjalan mengelilingi siswa lain yang sedang berbaris dan membunyikan bel yang menandakan sekolah dimulai.

Tahun Ajaran Baru di Saudi Arabia

Konsep tahun ajaran baru di Saudi Arabia dan Indonesia bisa dikatakan tidak berbeda jauh, hari pertama sekolah tidak langsung diisi dengan belajar. Banyak sekolah di Arab yang mengisi periode tahun ajaran baru ini dengan acara-acara untuk mendekatkan para siswa satu sama lain dengan berbagai aktivitas menarik.

Uniknya lagi, periode tahun ajaran baru ini juga kadang diisi dengan makan bersama. Dan, tentu masa ini tidak hanya berlangsung satu hari bahkan bisa memakan waktu hingga tiga hari yang diisi dengan aktivitas seru dan perayaan besar.

Tahun Ajaran Baru di Finlandia

Di Finlandia yang disebut-sebut sebagai negara dengan kualitas pendidikan nasional terbaik di dunia saat ini. Tahun ajaran baru tidak pernah memberatkan para orangtua, karena baik sekolah negeri atau swasta dibiayai oleh pemerintah secara penuh.

Uang membeli seragam? Tidak usah. Di Finlandia setiap guru dan murid tidak diwajibkan untuk memakai pakaian seragam. Para siswa dibebaskan berkreativitas untuk berpakaian ke sekolah asal tetap rapi dan bermoral. Begitu pula dengan para guru.

Tahun Ajaran Baru di Kazakhstan

Saat seorang anak sudah menginjak usia 7 tahun, maka sudah waktunya untuk anak tersebut menempuh pendidikan. Di Kazakhstan, hari pertama bagi seorang anak menempuh pendidikan sekolah dasar disebut sebagai Tyl Ashar atau “Inisiasi ke (masa) Pendidikan”.

Tidak jarang para orangtua akan mengadakan perjamuan besar yang disertai daging kambing, makanan lainnya hingga cemilan manis. Si anak juga akan diminta untuk melafalkan doa-doa untuk para leluhurnya dalam acara ini.

Tahun Ajaran Baru di Bulgaria

Di Bulgaria, di hari pertama sekolah, para siswa akan membawa dan memberi bunga pada para guru. Hari pertama tidak diisi dengan belajar, sebaliknya, seluruh warga kota biasanya datang ke sekolah untuk mengadakan dan menonton perayaan hari pertama sekolah.

Para siswa akan beryanyi, berpidato, membaca puisi, menari bahkan bermain game. Permainan yang dilakukan tentu tidak terlalu serius dan lebih berfokus untuk saling bersosialisasi. Hari pertama sekolah di Bulgaria lebih mirip sebagai sebuah perayaan dibandingkan “sekolah”.

Tahun Ajaran Baru di Korea Selatan

Di Korea Selatan, tahun ajaran baru tidak jauh berbeda dengan di Indonesia karena secara umum sistem pendidikannya sama. Bedanya, di Korea Selatan tahun ajaran baru dimulai pada awal bulan Maret.

Untuk sekolah menengah di Korea Selatan waktu yang dihabiskan di sekolah mencapai 14 jam sehari. Jadi, bukan hal yang aneh jika pulang sekolah tengah malam.

Selain itu, saat sudah masuk SMA, siswa tidak dilarang untuk memanjangkan rambut, mewarnai rambut atau merias diri. Sayangnya, di Korea dikenal istilah “Tidak ada yang tidak naik kelas”, jadi jika ada siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus, kemungkinan besar akan mengalami depresi.

Tahun Ajaran Baru di Australia

Australia memiliki sistem pendidikan yang sedikit berbeda dengan Indonesia. Jadi, awal tahun ajarannya pun berbeda. Dimulai diawal tahun dan selesai diakhir tahun, setiap tahun ajaran dibagi menjadi 4.

Jadi, seorang siswa akan menerima rapor 4 kali setahun. Bedanya lagi, di Indonesia kita menerima ijazah setiap menyelesaikan 1 jenjang. Di Australia, ijazah hanya diterima setelah menyelesaikan 12 tahun masa bersekolah, disebut sebagai 12 years certificate, berguna untuk melanjutkan ke universitas tanpa tes lagi. Karena ijazah SD dan SMP dianggap tidak diperlukan dalam dunia kerja.

Untuk urusan tahun ajaran baru, Australia tidak berbeda banyak dengan Amerika Serikat maupun Britania Raya dimana hari pertama sekolah tidak diisi dengan tradisi atau aktivitas khusus.

Namun, aktivitas khusus seperti perayaan biasanya akan diadakan menjelang berakhirnya tahun ajaran dimana para siswa akan membuat pertunjukan untuk para orangtua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *