idearik.

The Boring Life

Beberapa tahun terakhir, saya merasa hidup saya cenderung 'membosankan'—sampai bapak terkena serangan jantung pertamanya di pertengahan 2023. Setelah itu, kesehatannya terus menurun.

Selama berbulan-bulan setelahnya, saya jujur bingung harus bagaimana. Our family was financially stable, but mentally? I had no idea what my mother and little brothers were thinking at that time.

Saya sempat berharap hidup kembali 'membosankan', tapi ternyata takdir punya rencana lain.

Di awal 2024, bapak berpulang. Untuk pertama kalinya, saya melihat ibu dan adik-adik saya benar-benar hancur.

Me?
Mungkin bawaan anak pertama. Tangis rasanya tertahan.
Yang ada di kepala cuma satu:

"Habis ini harus gimana?"

Pikiran berpencar.

Gimana cara bawa jenazah pulang? Urus pembayaran dulu? Setelah ini harus mulai persiapan Ngaben?

Semua hal itu muncul sekaligus.

Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga dan semua orang yang membantu saat itu. Tanpa kalian, kami pasti lebih bingung dan kewalahan.

Tangis saya baru benar-benar keluar tiga hari setelah upacara selesai.
Rumah orangtua terasa sepi.

Tidak ada lagi telepon random jam 3 sore dengan suara khasnya yang cuma nanya:

"Kamu masih di tempat kerja? Pulang malam nggak?"


Butuh lebih dari enam bulan sampai mental saya mulai stabil lagi.
Sampai pikiran bisa lebih jernih dan siap move on ke tahap berikutnya.

Menjelang akhir 2024, saya mulai menata ulang semua yang selama ini tertunda.

Saatnya mengejar mimpi-mimpi yang sempat tertinggal.

Tapi ternyata... hidup yang membosankan itu tidak bertahan lama.

Di awal 2025, saya kembali kehilangan.

Kali ini, seseorang yang sudah menjadi partner bisnis saya.
The first mate of my pirate crew.

Orang yang sudah seperti adik perempuan saya selama tiga tahun terakhir.

She decided to start her own journey.
Honestly, I’m happy for her. I always wanted her to be happy.
But let’s be real... losing her from my daily life still hurts.


So, back to this phase in life again.

Menata ulang semua rencana, mencari ritme baru, dan berharap bisa kembali ke The Boring Life yang saya idamkan.

Setelah dua tahun penuh rollercoaster, saya akhirnya sadar:

A boring life is not that bad after all.

#jurnal