Joule Lore, Chapter 1 : Prototype 8002

Cetak biru ini ditemukan dan diberikan pada pihak berwenang. Mereka menolak untuk menjawab pertanyaan seputar hal tersebut. Hmm

Joule Lore, Chapter 2 : Joule’s Master Plan

Potongan kertas ini ditemukan di Undersprawl. Apa maksudnya?

Joule Lore, Chapter 3 : Joule’s Resolve

Sambil menggaruk sikunya yang kotor dibawah jaketnya yang robek, Joule mengatakan pada kami, “Ini akan menjadi hal paling besar yang kita lakukan.” Dari bawah tikar berdebu tempat dia tidur, Joule menarik kertas yang digulung. “Ini,” dia bilang, “yang ini aku dapat dari seorang tentara, jangan tanya bagaimana. Baiklah, tanya saja. Baiklah, lupakan. Perhatikan.” Dia membentangkan kertas biru dan garis yang membentuk sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Sebuah mesin besar yang berjalan.

“Dan kita akan mencurinya.” Bayangkan saja ini tempat militer, dengan banyak penjaga, kamera dan senjata, begitulah bagaimana Joule mengatakannya. Dia punya rencana untuk itu. Joule selalu punya rencana untuk segalanya. Dari kaus kakinya dia menarik kertas lain, yang satu ini buatan dia sendiri, sebuah peta, dan juga berisi intruksi. “Kita punya banyak bom asap. Aku tahu Gator menimbun banyak. Beberapa bom kilat untuk pengalih perhatian. Dan aku tahu Petey punya jangkar yang dia pinjam dari kapal. Kita benar-benar akan memakainya.”

Sekarang, semua anak-anak kecil lapar itu berkumpul disekitar Joule, mengorek hidung mereka dan memperhatikan kertas itu. Clover tidak suka ketika kami bersekutu, tapi tidak ada diantara kami yang pengadu.

“Kau tidak akan berhasil. Bagaimanapun caranya.”

“Kita bisa. Tidak ada bedanya dengan yang dulu.”

Tidak seorangpun yang cukup bodoh untuk percaya padanya; tapi tidak seorangpun ingin menjadi penakut. Saat para relawan mengangkat tangan, Joule sekarang memiliki geng.

Joule Lore, Chapter 4 : Joule’s Guile

Tidak ada yang mau jadi penakut tapi tetap saja, setelah Chester memotong kawat pagar, tidak ada yang mau masuk. Kami menatap satu sama lain: Chester dengan pemotong kawatnya, adik perempuannya Chatter dengan mulut yang diplester X karena terlalu banyak bicara, Gator dengan tas yang besar, SBD dan Petey membawa jangkar, Bell satu-satunya yang punya senjata. Hanya Joule, yang membungkuk seperti kodok, melihat petanya.

“Kita semua tahu tempat dimana kita akan bertemu kan?”

Begitulah, kami berlari, mungkin hanya karena dia tidak memberi waktu untuk berpikir. Kami berlari dengan pipi tembem merah melewati halaman yang gelap, berlari seperti kami telah mencuri dari Carnie. Tidak bisa melihat apapun dimalam tanpa sinar bulan, tapi kami semua tahu lokasinya, dan kami berkumpul didepan pintu yang ditandai, menendang dan menggerutu mencoba untuk masuk pertama.

Joule berdiri pada toilet, bergoyang-goyang mencoba mencoba membuka ventilasi dengan obeng ketika Chester menggerutu. “Dimana Chatter?”

Kami semua mengintip pada pintu tepat saat kami melihat banyak sorot cahaya muncul, dan Chatter tepat ditengah-tengahnya, menyentak gagang pintu yang salah. Belum sedetik dia sudah dikelilingi penjaga, berteriak pada wajahnya.
“Dia akan menjerit,” rengek SBD.

“Pastinya,” bisik Joule. “Dan aku mengatakan padanya kami akan menyebar, jadi akan memberikan sedikit waktu. Dorong aku!”

Satu penjaga menangkap Chatter sementara sisanya berlari mengejar yang lain.

“Cepat!” bisik Bell, memasukkan senjatanya kedalam celananya, dan Petey mendorongnya kelubang ventilasi udara.

Joule Lore, Chapter 5 : Joule’s Target

Kantong Joule sangat berisik didalam ventilasi udara. Kami semua tahu caranya diam, kecuali Chatter, tapi dia tertangkap dan Chester melarikan diri. Biarlah; dia tidak akan muat diventilasi udara ini juga.

Bell menuju ruang keamanan. SBD, Petey, dan Gator menjadi pengalih perhatian. Joule dan Bell berhenti diatas ruang keamanan dan Joule mulai sibuk dengan obengnya, Bell dengan anak panah pembius. Hanya ada satu penjaga. Joule mengendorkan baut-baut dikawat penutup ventilasi. Tidak ada yang yang bernapas. Bell mencongkel penutup itu dengan kukunya.

Mereka melihat kebawah, penjaga itu juga melihat kearah mereka. Bell mengumpat dan menembakkan anak panah dengan tiupannya. Tapi semua meleset, jadi Joule menginjakkan kakinya pada penutup ventilasi dan jatuh, bam! tepat diatas kepala penjaga.

Dilorong ruangan lain sudah dipenuhi dengan bomb bau. Para penjaga berteriak dan terbatuk-batuk; mereka menangkap Petey dan menyeretnya. Bell tertangkap juga, tapi Joule sudah berlari kearah pintu hangar dengan sekali pukul penjaga langsung pingsan dan dia memegang kartu kunci dan obeng digiginya.

Joule Lore, Chapter 6 : Joule’s New Toy

Pencurian joule telah berhasil. Sekarang, dia hanya perlu menemukan tempat untuk mencoba mainan barunya. Barangkali di Halcyon Fold …

“Dengarkan, kau botak!” teriak Joule. “Kalian semua tahu apa ini! virus Flatulo! Yang aku perlu lakukan hanya membukanya dan kita semua mati!”

Ketika asap hilang, Joule berada didepan sebuah baju robot ditengah hangar, melambai-lambaikan botol. SBD bersandar padanya, kesulitan bernapas. Para penjaga memasuki hangar, termasuk yang memegang teman-teman Joule. Dibelakang kami mendengar suara Chatter menjerit, “Inilah akhiiiiirnya! Kita semua matiiiii!” Para prajurit berkumpul, beberapa memengangi kami saat kami berusaha untuk lepas, beberapa mengarahkan senjata pistol pada Joule, yang tertawa seperti orang gila.

“Kami tidak akan pernah menyerah! Kami akan mati terlebih dulu!” dia berteriak, dan menarik tutup botol sangat kencang sampai-sampai sikunya mengenai perut SBD.
Dengan suara “Oooooof,” SBD berguling-guling dan sebuah bau yang sudah mereka kenal dan yang sangat busuk memenuhi ruangan.

Bell jatuh dilengan penjaga. Petey mengerang, mulut Gator berbusa, Chester batuk. Joule berputar dan jatuh, lidah menjulur keluar. Para penjaga kabur keluar dari hangar dengan kepanikan, sambil menutup mulut dan hidung mereka karena bau yang sangat busuk. Semua pintu ditutup, sirine berbunyi dan suara wanita muncul dari pengeras suara mengumumkan penguncian penuh karena adanya senjata biologis.

“Sangat mudah,” gumam Joule, menggerakkan jari-jarinya pada dua baju robot terdekat. Melewati yang berwarna hitam mengkilat, dia memanjat pada yang memiliki garis kuning. Menekan tombol-tombol dan menyodok-nyodokkan kartu kunci pada semua lubang secara acak. “Lihat benda ini! Lihat betapa kerennya ini!”

“Tidak ada jalan keluar, bodoh!” Bell menendang pada kaki baju robot itu. “Bagaimana cara kita …”

Dengan suara whirrr dan persendian dari mesin, baju robot itu terhuyung kedepan. Joule hampir jatuh dari benda itu, membuat langkah lain. Kepalan tangan mesin itu membuka dan menutup. Terdengar suara dari dalam senjatanya. Kami semua berlari mencari perlindungan ketika dia mengayunkan pedangnya. “Salah satu dari benda ini seharusnya …” dia bergumam, lalu menekan tombol besar berwarna merah …

SHHAABOOM!

Semuanya menjadi hening. Suara sirine dan pengeras suara berhenti. Kami menjerit tanpa suara, dan ketika baju robot itu berjalan lagi, kami tidak bisa mendengar suaranya lagi. Tombol apapun yang Joule tekan itu, membuat kami semua tuli, dan lubang sangat besar ditembok.

Kami semua keluar, berlari seperti orang gila melalui lubang itu, melompat keluar dan kabur kepagar. Joule tiba terakhir, Chatter dibawa dengan tangan baju robotnya. Tidak ada gunanya memotong kawat pagar lagi; dia menginjak pagar itu dengan kaki besar besinya. Suara dengungan mulai terdengar ditelinga kami, lalu kami mulai bisa mendengar teriakan satu sama lain. Kemudian kami pergi dan berlari menuju tempat pertemuan kami diluar dari kota, dimana pepohonan tumbuh didinding-dinding kota.

“Sudah kubilang kita akan berhasil,” ujar Joule, mematikan baju robotnya. Dia melompat turun dan menyembunyikannya dibawah semak-semak yang rimbun.

“Yeah tentu,” kata Bell, “tapi apa yang akan kau lakukan dengan itu?”

Joule berhenti, melihat baju robot yang dia sembunyikan.

“Um …”


Original story by Super Evil Mega Corp. Original Translate by Uul (Group Facebook Vainglory Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *