Viral tapi Gak Laku
Ada yang bilang kayak gini,
"A big audience is nice. A buying audience is better."
Tahun 2019 lalu, seorang influencer bernama Ariana Reene (@arii) yang punya 2 juta followers gagal total menjual hanya 36 baju dari brandnya, ERA.
Atau mungkin kamu pernah lihat influencer kayak gini:
- 30K followers, tapi nggak bisa jual satu produk pun.
- Post dapet 200+ komentar bilang "bagus banget", tapi 0 sales.
- Tiap post selalu viral, tapi nggak ada satu klien pun yang datang.
Banyak brand dan influencer yang berhasil ngumpulin angka, tapi bingung kenapa angka followers, komentar, like, dan views itu tidak berubah jadi sales atau leads.
Masih banyak yang terjebak dalam asumsi seperti ini:
- "Reach harus lebih banyak biar jualan laku."
- "Mungkin aku harus post lebih sering?"
- "Kenapa orang-orang suka kontennya, tapi nggak mau beli?"
Ini alasannya:
- Kontenmu menarik followers, tapi bukan pembeli.
- Audiens menikmati kontenmu, tapi mereka nggak butuh produk atau jasamu.
- Kontenmu menghibur, tapi nggak nunjukin apa yang kamu tawarkan atau jual.
Kebanyakan influencer dan brand nggak perlu lebih banyak audiens.
Yang mereka butuhkan adalah audiens yang benar-benar ingin mendukung atau membeli produk mereka.